10 Skandal Makanan Palsu dan Berbahaya asal Cina

Topik Pilihan :

Berbagai produk dan merek palsu selama ini banyak diketahui salah satunya berasal dari Cina. Tapi ternyata tak hanya produk otomotif, gadget atau merek saja yang mereka palsukan. Berikut 10 Skandal Makanan Palsu dan Berbahaya asal Cina

10. Bakpao
Pada bulan Juli 2007, seorang wartawan televisi nasional Cina dengan melakukan penyamaran berhasil mengungkap adanya kecurangan yang dilakukan oleh oknum PKL setempat yang dalam kesehariannya berjualan bakpao isi daging babi. Dalam melakukan aksinya, pedagang tersebut awalnya merendam karton bekas di dalam air. Karton bekas tersebut direndam dalam air hingga lunak lalu dicacah dan diberi lemak babi serta bumbu untuk selanjutnya dijadikan isi bakpao yang mereka jual di pasaran. Tapi wartawan ini kemudian ditahan oleh pihak berwajib atas dugaan pemalsuan berita. Dalam laporan, wartawan tersebut diduga sengaja menyewa 4 imigran asing untuk menjalankan skenario yang diminta. Menurut otoritas kesehatan setempat, mereka tak menemukan bukti adanya penjual nakal yang berjualan bakpao berisi karton. (sumber-berita)

9. Kenari
Limbah kenari yang seharusnya dibuang ternyata telah dimanfaatkan oleh oknum pedagang yang tak bertanggung jawab. Kenari yang telah dikeluarkan isinya itu kemudian diisi kembali dengan bongkahan kecil semen dan kertas lalu direkatkan kembali sehingga bila dilihat sepintas masih utuh. Itulah cara curang yang dilakukan oleh oknum pedagang nakal untuk meraup keuntungan berlimpah. (sumber-berita)

8. Susu Bayi
Skandal susu bayi yang terjadi pada tahun 2008 ini merupakan sebuah insiden keamanan pangan yang cukup mengguncang Cina. Awalnya terdapat enam belas bayi di provinsi Gansu yang di diagnosisi menderita kelainan pada ginjalnya. Setelah dilakukan penelitian, semua bayi tersebut ternyata mengkonsumsi susu formula yang diproduksi oleh Shijiazhuang, anak perusahaan Sanlu Grup. Penelitian lebih lanjut ternyata sungguh mengejutkan. Di duga susu bayi formula yang diproduksi perusahaan tersebut telah tercemar oleh melamin atau senyawa plastik yang tahan api. Selain enam belas bayi tersebut, dilaporkan masih ada sekitar 300.000 korban lainnya. Sebanyak 54.000 bayi sempat dirawat di rumah sakit dan enam bayi dinyatakan meninggal akibat kerusakan ginjal yang parah. Sebanyak 11 negara akhirnya menghentikan sementara impor susu formula dari Cina. (sumber-berita)

7. Daging Kambing
Awal tahun 2013 lalu, masyarakat Cina dihebohkan dengan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keamanan Publik setempat yang mengatakan bahwa polisi telah menangkap sekelompok pedagang di Cina timur yang membeli tikus, rubah dan cerpelai lalu menjual dagingnya sebagai daging kambing dan sapi. Sekitar 20.000 ton daging berhasil disita pihak berwajib setempat dan menahan sekitar 900 orang yang terkait dalam jaringan sindikat kasus ini. Sebelum menjualnya ke pasaran, daging-daging tersebut disuntik air serta diberi campuran kimia, pengawet serta pewarna agar sekilas tampak mirip dengan daging sapi atau kambing. (sumber-berita)

6. Daging Sapi
Temuan mengejutkan mengenai daging sapi palsu kembali ditemukan oleh departemen industri dan perdagangan Hefei. Daging sapi palsu ini terbuat dari daging babi yang diberi campuran zat kimia tambahan berupa 'ekstrak daging sapi' dan proses ini hanya cukup memakan waktu 90 menit saja. Harga daging sapi yang lebih mahal daripada daging babi memungkinkan oknum nakal untuk melakukan kecurangan seperti ini. Dan sayangnya, keberadaan zat kimia tambahan atau zat aditif ini masih dianggap legal oleh pemerintah setempat. Sementara kalangan kedokteran menilai penggunaan jangka panjang dari zat aditif ini dapat mengakibatkan keracunan hingga kanker. (sumber-berita)

5. Tofu
(Tahu Jepang)
Kecurangan yang dilakukan oleh dua pabrik di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, akhirnya diketahui oleh otoritas lokal. Kedua pabrik tersebut diduga kuat telah banyak memproduksi tofu (sejenis tahu tapi lebih lunak) palsu. Jika pada umumnya tofu terbuat dari bahan dasar kedelai, maka tofu palsu ini terbuat dari berbagai macam bahan kimia berbahaya, diantaranya monosodium glutamat, pigmen, dikombinasikan dengan protein kedelai dan tepung serta pemutih. Hal ini diperparah karena ketika polisi melakukan penggerebekan, ditemukan juga pelaratan kotor yang masih digunakan untuk produksi tofu palsu. (sumber-berita)

4. Soun atau Sohun
(sejenis Mie atau Bihun)
Sebanyak tujuh belas pabrik soun atau sohun di kota Dongguan, provinsi Guangdong, Cina Selatan diperintyahkan untuk menutup produksinya. Hal ini terkait temuan bahwa mereka telah menggunakan zat aditif secara ilegal dalam produk yang mereka jual. Sebanyak 5,5 ton soun turut disita sebagai barang bukti oleh pihak berwenang. Dalam pembuatan soun, mereka di duga kuat menggunakan campuran tinta, lilin parafin, pewarna industri, serta berbagai bahan berbahaya lainnya. (sumber-berita)

3. Madu
Menurut data yang dirilis surat kabar Cina, diduga sekitar 70 persen dari madu yang beredar di wilayah Cina merupakan madu palsu. Madu tersebut terbuat dari campuran air, gula, tawas dan pewarna. Untuk membuat satu kilogram madu palsu diperlukan modal sekitar 10 yuan (sekitar Rp.20 ribu) untuk dijual dengan harga 60 yuan (sekitar Rp.120 ribu). Itulah alasan terbesar mengapa pemalsuan madu ini kian marak terjadi. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan bahwa 10 persen dari madu yang dijual di Perancis juga palsu dan kemungkinan besar berasal dari Eropa Timur atau Cina. Madu palsu asal Cina ini juga ditemukan di Amerika, dan diduga kuat berhasil masuk melalui jalur Australia. (sumber-berita)

2. Telur
Mungkin sulit untuk diterima akal sehat, tapi memang inilah yang terjadi. Telur palsu ini terdiri dari kulit telur yang terbuat dari lilin parafin, bubuk gipsum, kalsium karbonat serta campuran kimia lainnya, lalu putih telur yang terbuat dari natrium alginat, tawas, gelatin, asam benzoat, juga berbagai campuran lain, dan kuning telur dibentuk dengan menambahkan pewarna lemon. Seluruh bahan tersebut kemudian dibentuk dengan memakai cetakan khusus. Isi telur palsu ini secara keseluruhan lebih mirip gel, dan pastinya tidak mengandung nilai gizi apapun tak seperti telur asli yang selama ini dikenal. (sumber-berita)

1. Beras
Beras palsu atau yang lebih dikenal dengan nama beras plastik ini pertama kali ditemukan dijual di pasar Taiyuan, provinsi Shaanxi, Cina. Beras yang terbuat dari kentang, ubi jalar, dan resin sintetik dibentuk sedemikian rupa menjadi mirip dengan bentuk beras pada umumnya. Salah satu cara terbaik untuk membedakannya dengan beras asli adalah saat memasaknya. Beras plastik akan tetap keras atau bahkan rapuh saat dimasak dan yang pasti, beras ini akan sulit untuk dicerna tubuh karena mengandung senyawa plastik yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia. Makan tiga mangkuk beras plastik akan sama hasilnya dengan makan satu kantung plastik. (sumber-berita)

Anggur atau Wine
China Central Television (CCTV) dalam salah satu laporannya menyebutkan bahwa setengah dari produk minuman anggur atau wine dijual di Cina adalah palsu. Hal ini ternyata didukung oleh banyak orang yang terlibat dalam industri anggur Cina yang menyebutkan bahwa sekitar 90 persen dari anggur premium yang dijual di Cina merupakan barang palsu. Provinsi Guangdong bahkan mendirikan sebuah pusat pengujian wine aatau minuman anggur untuk membedakan antara produk asli dan yang palsu. Pemalsuan yang dilakukan memang cukup sederhana, dimana mereka menggunakan nama asli, label, dan desain dari botol anggur mahal, tapi akan sedikit mengubah nama dan logo untuk membedakannya. Mereka juga biasa memakai botol-botol anggur merek terkenal yang telah kosong untuk diisi ulang dengan anggur kuatiltas buruk yang jauh lebih murah harganya. Kini hotel, restoran dan sejenisnya yang biasa banyak menyediakan minuman anggur diminta untuk menghancurkan botol anggur yang sudah digunakan. Hal ini bertujuan agar botol-botol tersebut tak lagi dimanfaatkan untuk membuat anggur atau wine palsu. (sumber-berita)

Minyak Goreng
Minyak goreng ilegal yang berasal dari limbah penggorengan restoran, selokan, atau saluran pembuangan lainnya menjadi masalah serius tak hanya bagi Cina dan Taiwan, tapi juga harus menjadi perhatian negara lainnya baik di wilayah Asia lainnya serta dunia umumnya. Minyak yang berasal dari limbah restoran, saluran pembuangan dan lainnya dijual kembali setelah melalui proses pembersihan yang sangat sederhana. Tak hanya dijual secara borongan, minyak goreng yang berasal dari limbah tak layak konsumsi ini bahkan ada pula yang mengemasnya serta memberi merek unik sebelum menjualnya di swalayan. Diperkirakan sepersepuluh dari restoran atau gerai makanan yang ada di Cina menggunakan minyak goreng yang berasal dari limbah ini. Bahkan demi mendapatkan keuntungan yang besar, skandal 'minyak selokan' ini sempat melibatkan dua gerai makanan ternama di dunia pada akhir 2014 lalu. (sumber-berita)

Kreativitas memang sangat diperlukan dalam hidup, tapi hendaklah kreativitas itu tak digunakan untuk merugikan siapapun juga. Produk palsu apapun mungkin memang dapat mendatangkan keuntungan berlebih bagi si penjual. Tapi keuntungan yang didapat dari cara-cara tak wajar tentu takkan pernah menjadi berkah, baik bagi pribadi maupun orang-orang yang dikasihi. Hidup bukanlah hanya sesaat, jadikanlah kreativitas yang dimiliki menjadi berkah bagi sesama, karena pertanggung-jawaban semasa hidup harus disampaikan pada Sang Pencipta.

Dapatkan artikel terbaru:
*Konfirmasi link akan segera dikirim melalui email Anda*
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "10 Skandal Makanan Palsu dan Berbahaya asal Cina", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
« Sebelumnya
« Postingan Sebelumnya
Berikutnya »
Postingan Berikutnya »

0 Tanggapan untuk "10 Skandal Makanan Palsu dan Berbahaya asal Cina"

Post a Comment