Nama John Lennon sudah tidak asing lagi dan pastinya akan selalu dikenang sepanjang masa. Dia memang sudah menjadi legenda dunia. Selain identik dengan nama besar The Beatles, karya-karya besar musiknya juga diakui seluruh dunia. Namun yang paling tragis adalah mengenai kematiannya yang sangat menghebohkan dunia.
Setelah peluncuran "Double Fantasy", proyek albumnya bersama Yoko Ono, tanggal 17 November 1980, John Lennon bersama istrinya Yoko Ono kembali menunjukkan diri ke publik. Keduanya memang dikabarkan "mengasingkan" diri sebelumnya.
Pada tanggal 6 Desember 1980, Mark David Chapman, sang pembunuh, membeli album "Double Fantasy" di sebuah toko kaset di New York. Dua hari kemudian, dengan membawa album tersebut di tangan, ia menuju gedung apartemen mewah tempat kediaman John Lennon di New York.
Sepanjang pagi hari di tanggal 8 Desember 1980, ada sesi pemotretan yang dilakukan oleh fotografer Annie Leibovitz untuk majalah Rolling Stone. Pemotretan itu selesai pada sekitar pukul 3.30 sore. Setelah itu selesai kemudian dilanjutkan dengan wawancara untuk sebuah acara musik yang akan disiarkan pada RKO Radio Network dan berakhir sekitar pukul 4.15 karena John Lennon beserta istrinya Yoko harus menuju studio rekaman.
Dia saat hendak menuju mobil limosinnya, seorang teman dari John yang bernama Paul Goresh hendak menunjukkan foto-foto dari pasangan tersebut yang baru saja diambilnya. Selain Paul Goresh, ada juga penggemar John yang hendak meminta tanda tangan. Dia kemudian dikenali bernama Mark David Chapman, seorang yang kemudian membunuh John Lennon beberapa jam kemudian.
Paul Goresh mengingat kejadian itu, katanya, "Saya berada di sebelah kanan John, dan dia melihat foto-foto saya dan meminta saya untuk mengambil beberapa gambar lagi setelah saya memotretnya enam hari sebelumnya. Ketika kita berada di tengah-tengah percakapan ini, Chapman muncul di sebelah kiri John dan dia hanya memegang album Double Fantasy itu di tangannya."
"Aku bahkan tidak mendengar dia mengatakan apa-apa," kata Paul. Saat itu John berbalik dan menatapnya (Chapman), dan ia hanya memegang album dengan dua tangannya. John berkata,"Apakah Anda ingin itu ditandatangani?" dan Chapman pun mengangguk. John lalu mengambil album tersebut, dan kemudian ia menatapku seolah berkata. "Apa, ia tidak dapat berbicara?" "Ini aneh," pikir Paul, tapi tidak terjadi apa-apa pada saat itu.
Dikarenakan merasakan ada sesuatu hal yang menurutnya juga "aneh", Paul yang telah siap dengan kameranya lalu mengambil gambar saat John sedang menandatangani album tersebut. Dan ternyata firasatnya cukup terbukti kebenarannnya.
Beberapa jam kemudian, malam itu, di saat John kembali dari studio rekaman, dia ditembak sebanyak lima kali oleh Mark David Chapman yang telah menunggunya. Satu tembakan luput dan hanya mengenai jendela gedung apartemen, dua lainnya mengenai sisi kiri punggung John, dan dua lagi menembus bahu kirinya.
Walau sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan, nyawa John Lennon tidak dapat terselamatkan. Dia dinyatakan meninggal pada pukul 23.07 di di St Luke's-Roosevelt Hospital Center.
Chapman akhirnya di jatuhi hukuman 20 tahun penjara dari maksimal 25 tahun atas dakwaan pembunuhan tingkat dua. Dia mendapat pengurangan hukuman 5 tahun dari hukuman maksimalnya dikarenakan pengakuan bersalahnya atas kejadian tersebut.
Chapman akhirnya di jatuhi hukuman 20 tahun penjara dari maksimal 25 tahun atas dakwaan pembunuhan tingkat dua. Dia mendapat pengurangan hukuman 5 tahun dari hukuman maksimalnya dikarenakan pengakuan bersalahnya atas kejadian tersebut.
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Foto Terakhir John Lennon bersama Pembunuhnya", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Foto Terakhir John Lennon bersama Pembunuhnya"
Post a Comment