Deodoran ternyata warisan bangsa Mesir kuno

Topik Pilihan :

Setiap orang tentunya sangat peduli dengan kesehatan ketiak, karena selain cemas terhadap "aroma" yang ditimbulkannya, juga berpengaruh pada rasa percaya diri seseorang. Dan jika Anda mengira deororan adalah produk modern, maka jelas Anda salah.

Bertentangan dengan pengetahuan populer saat ini, budaya kuno juga ternyata telah lebih peduli dengan bau "mengerikan" yang ditimbulkan oleh ketiak pada saat itu. Dengan banyaknya piramid bangsa Mesir kuno yang membuat dunia tercengang saat ini, mereka pun mungkin bisa diharapkan untuk menyempurnakan bentuk deodoran hingga berbentuk roll-on seperti yang dikenal saat ini.

Bangsa Mesir kuno saat itu menghadirkan aroma harum dengan menggunakan sejumlah rempah-rempah seperti jeruk dan kayu manis untuk menghalau bau menyengat yang dikeluarkan oleh tubuh. Namun yang menjadi kehormatan untuk menjadi yang pertama mengembangkan deodoran ternyata justru adalah masyarakat Sumeria kuno, yang menempati Mesopotamia di sekitar tahun 3500 SM. Hal ini terangkum dalam bahasa tertulis pertama yang juga mereka kembangkan dan berhasil ditemukan. Dalam bahasa tertulis itu disebutkan salah satunya mengenai kesukaan mereka akan deodoran.

Dengan berbasis alkohol, deodoran juga dikembangkan di Timur Tengah hingga membuat terobosan ke Eropa pada sekitar abad ke-13. Saat itu tentara yang bertugas saat terjadinya Perang Salib membawa pulang produk deodoran yang mereka temukan di wilayah yang mereka taklukan.

Kini jelaslah, walaupun memang bau badan yang ditimbulkan oleh tubuh manusia baru masuk dalam bahan penelitian di sekitar tahun 1700-an, fakta telah membuktikan bahwa deodoran bukanlah produk modern seperti anggapan pada umumnya. Deodoran pertama yang dikenal masyarakat modern sekarang ini, diproduksi masal dengan nama "Mum" pada tahun 1888, dengan memiliki bentuk semacam krim yang dioleskan ke ketiak dengan tangan. Sedangkan yang berbentuk aerosol baru ditemui di rak-rak penjualan pada sekitar tahun 1950-an.

Peradaban tua memang seringkali membuat sesuatu yang mencengangkan. Selain mereka ternyata sudah memiliki pemahaman yang lebik baik dalam bidang kesehatan dan kulit melebihi dari apa yang dikenal saat ini, mereka juga seringkali membuat dasar gagasan untuk apa yang akhirnya dikenal saat ini. Seperti contohnya sabun yang ditemukan di Fenisia pada tahun 600 SM, yang awalnya berbau seperti telur tengil, namun akhirnya menjadi dasar untuk pembuatan sabun pada saat sekarang ini.

Seperti halnya sabun, deodoran yang pertama kali digunakan oleh bangsa Mesir kuno kala itu memang tidak memiliki aroma seperti yang dikenal saat ini, namun cukup menjadi dasar untuk akhirnya dikembangkan di Eropa pada sekitar tahun 1800-an.

Deodoran yang pertama kali dikenal oleh bangsa Mesir kuno memang hanyalah salah satu dari sekian banyak kontribusi masa lalu untuk peradaban modern seperti saat ini. Contoh kontribusi lainnya ialah kondom, ... uuppsss!! Ya, mereka memang telah mengenal kondom juga saat itu, meskipun tidak seperti yang dikenal saat ini, tapi mereka memang juga menggunakannya. Dan daripada pembahasan akhirnya menjadi keluar jalur, pastinya ini berkaitan dengan deodoran, karena jelas tak ada yang mau melakukannya bila tercium aroma yang mengganggu.


Dapatkan artikel terbaru:
*Konfirmasi link akan segera dikirim melalui email Anda*
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Deodoran ternyata warisan bangsa Mesir kuno", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
« Sebelumnya
« Postingan Sebelumnya
Berikutnya »
Postingan Berikutnya »

0 Tanggapan untuk "Deodoran ternyata warisan bangsa Mesir kuno"

Post a Comment