Jaman super canggih seperti saat ini membuat kita seolah dapat menemukan sesuatu hanya dengan sekali klik. Hal itu dimungkinkan karena jaringan internet sudah terhubung di mana-mana. Dari mulai sekedar mencari berita hingga melakukan transaksi semua bisa dilakukan secara online.
Itulah sebabnya surat kabar The Chronicle, yang kini juga online, merasa terkejut saat menerima sebuah amplop surat di ruang beritanya sekitar bulan November 2013 lalu.
Amplop surat itu berukuran kecil yang telah menguning menandakan termakan usia. Dari stempel cap pos bisa dilihat jelas bahwa surat itu dikirim dari San Fransisco pada tanggal 31 Oktober 1945 !! ... Surat itu dikirim balik dengan tambahan stiker dari pihak pos yang berbunyi: "Not deliverable as addressed. Unable to forward." atau dengan kata lain, alamat si penerima tidak ditemukan hingga tidak dapat disampaikan.
Ya, tentu saja akhirnya dikirim balik ke kantor The Chronicle, karena si pengirim yang bernama Peter Trimble adalah mantan reporter di harian itu yang telah meninggal tahun 2001 silam.
Tapi mengapa harus kembali sekarang? Apa isi amplop itu? Dan banyak lagi pertanyaan hadir setelah menerima amplop itu.
Dalam amplop itu ternyata hanya berisi tiga buah perangko bekas: satu dari Denmark, satu dari Yunani, dan satunya perangko bekas Amerika bernilai 2 sen. Kembali timbul pertanyaan, apakah perangko-perangko itu memiliki nilai?
Dengan bantuna dari seorang reporter lain untuk mencari data, akhirnya ditemukan nama Shirley Trimble di Ohio, yang ternyata adalah istri dari Peter Trimble.
Menurut pengakuan Shirley, dia dan Peter telah menikah selama 20 tahun, setelah Peter menceraikan istri sebelumnya yang bernama Ruth Miller (seorang wanita mantan karyawan The Chronicle di bagian editor). Dari Shirley hanya didapat nama seorang putri Peter yang bernama Kristine Trimble Cameron. Ibu dari Kristine adalah juga mantan karyawan The Chronicle, bagian perpustakaan, yang bertemu Peter saat Peter masih menjadi 'copy boy'.
Dari Kristine ternyata juga tidak diperoleh informasi apapun yang berhubungan dengan amplop itu, hanya kenyataan bahwa Peter sempat memiliki beberapa istri selain ibunya. Kristine hanya mengingat saat dia kecil dahulu pernah ada seorang wanita bernama Thelma Weber, yang juga mengenal ibunya, datang berkunjung ke rumahnya ketika tinggal di Washington Street. Tapi sedikitpun dia tidak mendapat alasan mengapa ayahnya itu mengirim perangko bekas pada Thelma setelah perang usai.
"Memang ada banyak hambatan untuk surat menyurat saat Perang Dunia II", katanya, "Dia juga mungkin hanya mengambil perangko dari mana pun dia berada. Kedua orang tua saya adalah penulis, dan saya ingat mereka berdua menulis dengan menggunakan mesin ketik."
Untuk menuntaskan misteri di balik amplop berisi perangko bekas itu, akhirnya diputuskan untuk menemui Konstantin Balter, presiden Johnson Coin and Stamp Co., perusahaan yang bergerak di bidang jual beli coin dan perangko kuno. Dari hasil pemeriksaan Konstantin Balter, didapat 'sedikit' informasi, bahwa plastik kecil yang dipakai untuk membungkus perangko bekas dalam amplop itu belum pernah diproduksi sampai setelah tahun 1945 !! ... Dan untuk perangko bekas dari Denmark itu hanya bernilai 45 sen saja, sementara dua lainnya tidak memiliki nilai apapun !!
Jadi ... ? Dan mengapa mengirim perangko tak berharga untuk pustakawan? Dimana surat itu tertahan selama 68 tahun? Dan siapa yang mengirimkannya baru-baru ini?
Ada yang memiliki ide untuk misteri ini ??
(sumber)
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Misteri 3 Perangko dan 1 Amplop dari tahun 1945", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Misteri 3 Perangko dan 1 Amplop dari tahun 1945"
Post a Comment