Kisah yang satu ini mungkin akan sulit diikuti kebanyakan orang. Tapi inilah bukti bahwa ditengah maraknya ego menusia yang selalu mementingkan dirinya sendiri, masih terselip nurani yang memikirkan kesulitan orang lain.
Berawal dari seorang karyawan restoran yang bernama Brittany Mathis yang masih berusia 19 tahun dan harus melakukan operasi. Pekerjaan sehari-harinya hanyalah seorang karyawan di sebuah restoran di Amerika Serikat. Ia didiagnosa pada Desember tahun lalu menderita tumor kecil hingga membuatnya sering mengalami sakit di kepalanya.
Ibu Brittany yang bernama Barbara Mathis juga bekerja di restoran yang sama. Demikian juga dengan kakaknya, Kay. Sementara ayah Brittany yang bernama John, dilaporkan telah meninggal akibat menderita aneurisma otak yang disebabkan oleh tumor pada tahun 2000 silam. Meskipun mereka bertiga bekerja bersama-sama, tapi tetap tak bisa mengumpulkan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah operasi.
Kesulitan yang dialami oleh Brittany Mathis akhirnya terdengar oleh bos sekaligus manager tempat mereka bekerja, Michael De Beyer. Tanpa berpikir panjang lagi, sebuah keputusan yang sangat menakjubkan diambil oleh Michael De Beyer selaku pemilik restoran tersebut.
Ibu Brittany yang bernama Barbara Mathis juga bekerja di restoran yang sama. Demikian juga dengan kakaknya, Kay. Sementara ayah Brittany yang bernama John, dilaporkan telah meninggal akibat menderita aneurisma otak yang disebabkan oleh tumor pada tahun 2000 silam. Meskipun mereka bertiga bekerja bersama-sama, tapi tetap tak bisa mengumpulkan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah operasi.
Kesulitan yang dialami oleh Brittany Mathis akhirnya terdengar oleh bos sekaligus manager tempat mereka bekerja, Michael De Beyer. Tanpa berpikir panjang lagi, sebuah keputusan yang sangat menakjubkan diambil oleh Michael De Beyer selaku pemilik restoran tersebut.
Michael De Beyer akhirnya memutuskan untuk menjual restaurant-nya Kaiserhof yang berlokasi di Montgomery, Texas, padahal restauran itu telah dirintisnya dengan bersusah payah selama 17 tahun.
"Saya tidak bisa hanya duduk diam dan membiarkan hal itu terjadi. Saya tidak bisa hidup dengan diriku sendiri - saya tidak akan pernah bahagia hanya mendapatkan uang dari restoran sementara saya mengetahui bahwa dia (Brittany) membutuhkan bantuan," demikian penuturan Michael.
Sementara Brittany sendiri berucap, "Saya memiliki hari-hari yang baik dan buruk, saya mengalami sakit kepala. Saya tidak pernah berpikir siapa pun akan melakukan itu, dan dia (Michael) melakukan itu untuk membuat saya merasa benar-benar baik.."
"Saya tidak bisa hanya duduk diam dan membiarkan hal itu terjadi. Saya tidak bisa hidup dengan diriku sendiri - saya tidak akan pernah bahagia hanya mendapatkan uang dari restoran sementara saya mengetahui bahwa dia (Brittany) membutuhkan bantuan," demikian penuturan Michael.
Sementara Brittany sendiri berucap, "Saya memiliki hari-hari yang baik dan buruk, saya mengalami sakit kepala. Saya tidak pernah berpikir siapa pun akan melakukan itu, dan dia (Michael) melakukan itu untuk membuat saya merasa benar-benar baik.."
(sumber)
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Pemilik menjual Restorannya demi bantu Karyawan", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Pemilik menjual Restorannya demi bantu Karyawan"
Post a Comment