Bencana nuklir yang menimpa PLTN Fukushima Daiichi akibat gempa yang disertai tsunami di tahun 2011 silam mengakibatkan sebuah kota kecil kini tak ubahnya sebuah kota mati. Hingga kini hanya satu orang yang berani kembali ke kota tersebut, ... hanya untuk menyelamatkan hewan peliharaan juga ternk yang ditinggalkan oleh pemiliknya.
Tomioka, kota kecil yang berjarak sekitar 9,5 kilometer dari PLTN Fukushima Daiichi tadinya merupakan sebuah kota yang cukup subur. Pendapatan tahunan rata-rata di Tomioka adalah sekitar 3,5 juta yen ($ 35,000). Bencana gempa yang disertai tsunami di tahun 2011 lalu menjadikan kota itu tak lagi berpenghuni. Pemerintah Jepang segera memerintahkan seluruh penduduk Tomioka untuk mengosongkan kota akibat radiasi nuklir yang ditimbulkan akibat kebocoran di PLTN Fukushima Daiichi. Akibatnya banya khewan peliharaan dan ternak warga yang akhirnya ditinggalkan pemiliknya untuk mengungsi ke kota-kota terdekat.
Akibat evakuasi besar-besaran itu, Tomioka akhirnya ditutup dengan garis polisi dan disegel, karena dianggap sangat berbahaya bila dijadikan tempat tinggal. Tapi meski semua jalan untuk memasuki kota tersebut sudah ditutup, ada petugas khusus yang setiap harinya memantau kota tersebut dari aksi pencurian atau pelanggaran lainnya.
Sebelum berubah menjadi sebuah kota mati, penduduk Tomioka kebanyakan adalah petani, yang juga kebanyakan dari mereka memiliki ternak. Salah satu warga itu bernama Naoto Matsumura. Pria yang kini berusia 53 tahun itu mengungsi bersama seluruh keluarganya. Tapi memikirkan nasib hewan ternak yang ditinggalkannya, ia pun memutuskan kembali tanpa mengindahkan larangan memasuki kota untuk menjemput ternak dan hewan peliharaannya.
Ketika Naoto kembali ke kota tempat tinggalnya itu, ia sungguh terkejut melihat betapa banyaknya hewan yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Beberapa hewan-hewan itu bahkan masih berada dalam rumah yang terkunci atau masih terikat. Kala itu Naoto juga menemukan 120 ekor sapi mati dalam sebuah gudang karena kelaparan.
Pemerintah Jepang yang akhirnya mengetahui akan adanya hewan-hewan yang mati di Tomioka akhirnya memutuskan agar seluruh hewan-hewan itu dibunuh daripada akhirnya mati kelaparan. Tapi di luar dugaan, Naoto yang mengetahui keputusan pemerintah Jepang itu segera melangkah maju dan mengajukan diri sebagai pemelihara hewan-hewan yang tertinggal di kota itu. "Aku yang akan mengurus mereka," kata Naoto pada mereka. Sejak itu, Naoto pun segera membangun sebuah kandang dengan ruangan yang cukup untuk menampung sebanyak 31 ekor sapi yang masih hidup. Tak hanya itu, Naoto pun akhirnya memelihara dua ekor kucing, satu anjing, satu kuda, empat babi hutan, dan tak ketinggalan burung unta.
Tingkat radiasi yang menyelimuti kota Tomioka hingga saat ini masih cukup tinggi. Hal itu tentu tak mengherankan mengingat muntahan radiasi yang ditimbulkan dari kebocoran nuklir di PLTN Fukushima Daiichi pun sangat tinggi, yaitu sekitar 168 kali radiasi yang ditimbulkan dari bom Hiroshima di Perang Dunia II.
Ketiadaan sarana umum juga air yang tercemar radiasi tak menyurutkan niat Naoto untuk tetap memelihara hewan-hewan itu. Untuk mengisi daya komputer serta ponsel yang dimilikinya, Naoto kini hanya mengandalkan panel surya. Sedang makanan dan minuman yang dikonsumsinya sudah jelas terkontaminasi radiasi. Dan kini berkat pemberitaan media, sudah ada bantuan makanan serta keperluan lainnya yang dipasok oleh para donatur dari kota-kota sekitar.
Tinggal seorang diri di sebuah kota kecil dengan paparan radiasi nuklir tak menghalangi niat baik pria paruh baya ini untuk tetap peduli akan mahluk hidup lainnya. Ajaibnya, meski dokter yang memeriksa kesehatan Naoto menyimpulkan bahwa Naoto adalah kini satu-satunya orang yang memiliki tingkat radiasi tertinggi akibat paparan radiasi, namun dipastikan juga bahwa Naoto masih bisa bertahan sekitar 30 hingga 40 tahun lagi. Mendengar kabar itu, Naoto hanya merucap pendek, "Saya mungkin sudah mati saat itu, jadi saya tak peduli."
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Kisah Pria yang Rela terkena Radiasi Nuklir", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Kisah Pria yang Rela terkena Radiasi Nuklir"
Post a Comment