Setelah Sinabung, giliran Gunung Kelud Meletus

Topik Pilihan :

Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota di Jawa Timur, yaitu Kediri, Malang dan Blitar, hari Kamis malam, 13 Februari 2014, akhirnya benar-benar menyatakan eksistensinya.

Sekitar pukul 22.50 malam, warga sekitar Gunung Kelud harus merasakan gangguan hujan abu dan kerikil yang diakibatkan aktivitas letusan dari gunung tersebut.

Gunung Kelud, yang juga sering disalahtuliskan menjadi Kelut yang berarti "sapu" dalam bahasa Jawa, memang merupakan salah satu gunung berapi yang terbilang sangat aktif dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.

Salah satu kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah (hingga akhir tahun 2007) yang membuat lahar letusan sangat cair dan membahayakan penduduk sekitarnya. Akibat aktivitas tahun 2007 yang memunculkan kubah lava, danau kawah nyaris sirna dan tersisa semacam kubangan air.

Gunung Kelud sendiri memiliki beberapa puncak, dimana Puncak Kelud adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan Puncak Sumbing di sisi selatan.

Di selitar abad ke-15, Gunung Kelud, telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Sementara letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa.

Sementara di abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990.
Di tahun 2007 gunung ini kembali sempat meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.


Aktivitas Gunung Kelud (berjarak kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri) yang terjadi di tahun 2007 ditandai dengan meningkatnya suhu air danau kawah, peningkatan kegempaan tremor, serta perubahan warna danau kawah dari kehijauan menjadi putih keruh. Status "awas" (tertinggi) dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius 10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harus mengungsi. Namun letusan tidak terjadi.

Dalam kaitannya di bidang sejarah dan budaya, gunung ini tercatat dalam naskah-naskah periode klasik Indonesia seperti Pararaton dan Perjalanan Bujangga Manik sebagai Gunung Ka(m)pud dan menjadi objek pemujaan. Tokoh Dewi Kili Suci dan Anglingdarma dikaitkan dengan gunung ini.


Dapatkan artikel terbaru:
*Konfirmasi link akan segera dikirim melalui email Anda*
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Setelah Sinabung, giliran Gunung Kelud Meletus", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
« Sebelumnya
« Postingan Sebelumnya
Berikutnya »
Postingan Berikutnya »

0 Tanggapan untuk "Setelah Sinabung, giliran Gunung Kelud Meletus"

Post a Comment