Berbagai cara dilakukan seseorang untuk menyatakan keyakinan dan keimanannya, baik dengan cara ekstrim maupun cara yang bagi kebanyakan orang tergolong aneh. Hal itu pula yang dilakukan oleh lelaki yang satu ini untuk menyatakan keyakinan yang dianutnya..
Ketaatan dalam beragama terkadang mengejutkan bagi orang yang tak memahaminya. Ada yang merelakan diri unruk dicambuk, atau bahkan disalib seperti yang masih banyak dilakukan oleh sebagian penganut keyakinan yang bagi kebanyakan orang tergolong aneh atau dinilai sangat ekstrim.
Dan yang dilakukan oleh lelaki yang satu ini bermula di tahun 1970. Saat itu, Sadhu Amar Bharati, demikian nama lelaki ini, mulai meninggalkan gaya hidupnya yang tradisional dan memutuskan untuk lebih mengabdikan dirinya untuk keyakinan agama yang dianutnya, yaitu memuja Dewa Hindu, Shiva. Awalnya yang dilakukan oleh lelaki ini berjalan normal seperti yang juga dilakukan oleh kebanyakan penganutnya. Hingga tiga tahun kemudian dia merasakan bahwa apa yang dilakukannya tidak cukup dengan ritual yang biasa dilakukannya sehari-hari. Dia ingin menunjukkan pengabdiannya dengan cara yang unik yang juga akan memutuskannya dengan segala kemewahan duniawi. Sejak itulah Amar memutuskan untuk mengangkat tangannya ke langit dan tetap bertahan tanpa batas waktu.
Selain dari penghormatannya pada sang dewa, Shiva, Amar pun bertutur pada wartawan bahwa apa yang dilakukannya itu bertujuan juga sebagai protes untuk tercapainya perdamaian dunia yang banyak juga disuarakan oleh berbagai kelompok di berbagai belahan dunia. "Saya tidak meminta terlalu banyak," katanya. "Mengapa kita berkelahi di antara kita sendiri, mengapa kita memiliki begitu banyak kebencian, permusuhan terhadap satu sama lain?"
Seperti yang bisa dibayangkan, awalnya apa yang dirasakan oleh Amar pada tangan kanannya itu adalah kesemutan hingga akhirnya mati rasa akibat dari terus terangkatnya tangan kanan tersebut selama beberapa waktu. Bahkan Amar pun sempat mengalami rasa sakit yang hebat akibat ulahnya tersebut, tapi ia tetap terus bertahan. "Pehle dard hota thaa, ab aadat ho gayi hai (Dulu menyakitkan, aku telah menjadi terbiasa sekarang)," katanya acuh tak acuh.
Dan setelah beberapa waktu, ia merasakan rasa sakitnya itu akhirnya mereda dengan sendirinya hingga tangannya dapat terus terangkat tegak dengan permanen. Akibat yang dilakukannya itu, otot-otot yang berada di lengan kanannya tersebut akhirnya menyusut. Bahkan kuku-kuku tangan kanannya pun tampak hancur tak terurus mengingat ia juga tak lagi memotong kuku yang terus tumbuh sejak ia mengangkat tangan kanannya itu.
Memang apa yang dilakukan oleh Amar bukanlah satu-satunya dalam pembuktiannya pada suatu keyakinan. Sampai saat ini, terhitung sudah lebih dari 40 tahun Amar mengangkat tangannya. Dan apa yang dilakukan oleh Amar ternyata juga di ikuti oleh beberapa pengikutnya yang juga telah mengangkat tangannya hingga bertahun-tahun lamanya.
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Bertahun lamanya Tangan ini terangkat demi Perdamaian", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Bertahun lamanya Tangan ini terangkat demi Perdamaian"
Post a Comment