Bagi Anda penggemar film drama, tentunya sudah tak asing dengan film-film seperti 'Sense and Sensibility' serta 'Pride and Prejudice', yang kesemuanya hasil adaptasi dari novel yang berjudul sama karya penulis Jane Austen.
Sebagai penulis novel fiksi romantis, Jane Austen, lahir pada tanggal 16 Desember 1775 dalam sebuah keluarga bangsawan Inggris. Ayanhnya, George Austen serta ibunya, Cassandra, merupakan keturunan dari keluarga produsen wol, yang akhirnya terkenal juga sebagai tuan tanah pada masanya.
Terlahir di sebuah keluarga besar, Jane memiliki enam saudara lelaki dan seorang saudari wanita yang akhirnya juga menjadi sahabat terdekat Jane hingga akhir hayatnya. Ironisnya, meski terlahir di sebuah keluarga bengsawan, Jane tak pernah merasakan kehidupan pernikahan selama hidupnya. Dan seperti halnya Jane, Cassandra, demikian nama adik wanita Jane, ia juga tidak pernah menikah.
Sejak remaja, selain selalu ditekankan budaya bangsawan dalam pendidikan yang diterimanya, Jane juga sudah mulai memperlihatkan bakatnya dalam menulis. 'Lady Susan' merupakan sebuah fiksi pendek hasil karyanya.
Di sekitar usia dua puluh, Jane sempat bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Tom Lefroy, yang merupakan keponakan dari tetangganya. Kala itu Tom tengah berlibur selama sebulan dan kedekatan keduanya mulai beralih menjadi suatu percintaan.
Sayang, status ekonomi Tom yang saat itu masih bergantung pada pamannya di Irlandia untuk bisa menyelesaikan karirnya di bidang hukum, dinilai tak memungkinkan bagi keduanya untuk membina suatu hubungan lebih jauh lagi.
Tom dan Jane pun akhirnya tak pernah lagi bertemu karena keduanya selalu dijauhkan, meski sesekali Tom masih berkunjung ke rumah pamannya tersebut. [Hubungan asmara yang terjalin antara Tom dan Jane akhirnya sempat ditungkan dalam sebuah film berjudul Becoming Jane karya Julian Jarrold pada tahun 2007.]
Di bulan Desember 1800, ayah Jane, George, memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya di pemerintahan, dan hal itu cukup berdampak pada sisi ekonomi keluarga tersebut.
Dua tahun kemudian, tepatnya di bulan Desember 1802, Jane bertemu dengan teman-teman lamanya. Dari pertemuan itu, akhirnya Jane diperkenalkan pada seorang yang bernama Harris Bigg-Wither, yang merupakan lulusan Oxford dan juga berasal dari keluarga bangsawan. Jane akhirnya setuju untuk menerima Harris dalam suatu pernikahan.
Sosok Harris memang tampak hanya seperti lelaki biasa, yang tak banyak berbicara, juga gagap dalam bertutur, agresif dalam percakapan serta terlihat jelas tak bijaksana. Tapi di sisi lain, menikah dengan Harris, bisa membuat kehidupan masa tua orang tua Jane lebih terjamin, selain juga pastinya bisa mencukupi kebutuhan kakak dan adik tercintanya juga.
Namun keputusan Jane untuk mau menikah ini hanya bertahan sehari saja. Keesokan harinya Jane menyadari bahwa dia telah membuat suatu kesalahan hingga menarik kembali ucapannya untuk menikah dengan Harris. Tak pernah ada surat ataupun catatan resmi di buku hariannya mengenai alasan Jane untuk membatalkan pernikahannya kali ini.
Hingga akhirnya menderita sakit dan meninggal di usianya yang ke 41 tahun, Jane Austen yang melalui karya-karyanya telah diakui dunia sebagai sastrawan fiksi romantis terkemuka tak pernah merasakan kehidupan cinta yang nyata dalam suatu pernikahan.
(sumber)
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Kisah pilu sang penulis Novel Romantis", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Kisah pilu sang penulis Novel Romantis"
Post a Comment