Dunia pastinya akan selalu mengingat betapa dashyatnya serangan yang dilakukan Al-Qaeda terhadap menara kembar WTC di Amerika Serikat beberapa tahun lalu. Tapi sayangnya hanya sedikit yang mengingat atau bahkan tahu bahwa bertahun-tahun sebelumnya, kedua pihak yang berlawanan itu sempat berada pada satu pihak dalam suatu pertempuran.
Pada tahun 1978, pemerintahan moderat Afganistan yang saat itu berada dalam pemerintahan Presiden Muhhamad Daud Khan digulingkan oleh koalisi militer sayap kiri pimpinan Nur Muhammad Taraki. Akan tetapi dikarenakan Nur Muhammad Taraki serta para perwira militer lainnya memiliki paham komunis, maka pihak muslim konservatif pun menentang aksi penggulingan pemerintahan itu. Akibatnya, pemerintah Afganistan yang dipimpin Nur Muhammad Taraki memilih untuk mencari dukungan dari Uni Soviet.
Perlawanan pun terjadi, mulai dari para pemberontak Afganistan asli (Mujahidin), kelompok lainnya yang juga ikut melawan keberadaan Uni Soviet di negara Afganistan adalah Al-Qaeda. Dengan pimpinan dari Osama Bin Laden, Al-Qaeda kala itu sudah dikenal sebagai kelompok multinasional yang dengan jihadnya bertekad memaksa Uni Soviet untuk keluar dari negara Afganistan untuk selanjutnya dibentuk negara dengan pemerintahan Islam. Al-Qaeda juga bertanggung jawab dalam segala bentuk pelatihan, perekrutan, angkutan serta persenjataan untuk melawan Uni Soviet.
Upaya pemberontak Afganistan dan Al-Qaeda cukup banyak didukung juga secara finansial oleh Pakistan, Arab Saudi, serta Amerika Serikat. Tapi itu bukanlah berarti Amerika Serikat juga mendanai Osama Bin Laden dengan kelompok Al-Qaedanya juga, mengingat Osama Bin Laden memiliki sumber kekayaan tersendiri, yaitu dari sebuah perusahaan konstruksi yang terbilang sangat sukses di Arab Saudi. Yang pasti hanyalah bahwa pendanaan Mujahidin waktu itu banyak bersumber dari Amerika Serikat. Dan dikarenakan keberadaan Amerika Serikat serta Al-Qaeda pada pihak yang sama, maka banyak penafsiran tentang adanya komunikasi antara Al-Qaeda dan Amerika Serikat saat itu.
Dengan banyaknya perlawanan kuat, akhirnya Uni Soviet tak bertahan lebih lama di negara Afganistan. Pada tahun 1988, Amerika Serikat (bersama Pakistan dan Afganistan) akhirnya menandatangani perjanjian dengan Uni Soviet untuk mundur dan memutuskan aliansinya dengan Afganistan. Perjanjian tersebut membuat Afganistan menjadi negara yang netral. Uni Soviet pun akhirnya meninggalkan Afganistan di tahun 1989.
Pada tahun 1994, partai politik Islam radikal setempat, yaitu Taliban, akhirnya menguasai pemerintahan Afganistan, sementara Al-Qaeda akhirnya mengalihkan perhatiannya dengan melawan mantan sekutunya, Amerika Serikat.
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Ketika Amerika dan Al-Qaeda berjuang Bersama", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Ketika Amerika dan Al-Qaeda berjuang Bersama"
Post a Comment