Meskipun sidik jari yang dimiliki setiap manusia bisa berguna untuk mengungkap berbagai kasus kriminal, kecelakaan atau apapun yang berhubungan dengan penyelidikan mengenai identitas seseorang, para ilmuwan sebenarnya belum yakin untuk apa sebenarnya fungsi dari sidik jari tersebut. Tapi saat mereka menguji setiap hipotesis yang berbeda, para ilmuwan itu semakin dekat dengan berbagai jawaban yang sangat mengagumkan.
Apakah untuk meningkatkan rasa dari sesuatu yang disentuh?
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2009, para peneliti dari Ecole Normale Superieure di Paris membuat dua sensor sentuh otomatis biomimetik, yang memiliki kemampuan untuk meniru kemampuan manusia untuk menyentuh dan merasakan tekstur. Salah satunya memiliki alur yang menirukan sidik jari; sementara yang lain datar seperti permukaan kulit halus. Ketika jari palsu ini pindah di sekitar permukaan bertekstur, ternyata sensor sidik jarinya bisa menghasilkan getaran hingga 100 kali lebih kuat dibanding daripada yang halus. Dari getaran yang dihasilkan ini, para ilmuwan tersebut menemukan bahwa dominasi dari frekuensi dalam kisaran optimal sensitivitas sel-sel Pacinian, reseptor di kulit manusia mampu mendeteksi perubahan dan tekanan. Para peneliti ini akhirnya berpikir bahwa pekerjaan dari sidik jari adalah mungkin untuk memperkuat informasi taktil tertentu sehingga akan lebih mudah diproses oleh sistem saraf manusia. Mereka juga menunjukkan bahwa pola sidik jari yang berputar-putar adalah untuk memastikan bahwa bagian yang lebih tinggi selalu menyikat menyamping di permukaan, tidak peduli dari mana arah jari bergerak, bisa lebih menghasilkan getaran.
Apakah untuk meningkatkan kekuatan saat memegang sesuatu?
Tak hanya manusia, sejumlah mahluk hidup lainnya seperti kera, monyet, koala, juga memiliki sidik jari. Beberapa jenis monyet bahkan ada yang memiliki bantalan bergerigi di bagian ekor yang biasa digunakan untuk mencengkeram pohon. Dan melihat desain dari sidik jari itu sendiri serta keberadaan sidik jari di sejumlah hewan tadi, menyebabkan orang berpikir bahwa sidik jari memang digunakan untuk meningkatkan daya cengkeram saat memanjat pohon atau memanupulasi objek, meski memang tak ada bukti eksperimental untuk hal ini. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh para biomechanicists di University of Manchester, yang menguji ide tersebut pada tahun 2009, menunjukkan bahwa pegangan yang baik tidak berkaitan langsung dengan sidik jari. Dr Roland Ennos dan muridnya, Peter Warman, menguji cengkeraman yang dilakukan oleh jari Peter di sudut yang berbeda pada strip lembaran kaca akrilik yang mirip dengan sebuah kaca biasa. Sementara biasanya benda padat selalu mematuhi hukum Amonton yang membuat gesekan yang terjadi sebanding dengan gaya di antara mereka, justru gesekan antara jari dan kaca meningkat kurang dari yang diharapkan oleh Dr Roland ketika tekanan itu terjadi. Keduanya kemudian lebih memperhatikan jari Peter dan mengukur bidang kontak yang terjadi hingga berhasil mencatat bahwa alur antara bagian sidik jari yang lebih tinggi telah mengurangi kontak antara jari dengan kaca sekitar sepertiganya, dibanding dengan kulit halus, hingga benar-benar mengurangi gesekan dan kemampuan untuk memegang.
Apa saja kemungkinan untuk fungsi lainnya?
Dr Roland Ennos dan Peter Warman memberi beberapa penjelasan yang masuk akal lainnya di akhir catatan mereka, diantaranya: bahwa sidik jari memungkinkan kulit manusia atau mahluk hidup lainnya untuk lebih mudah mengenali objek yang disentuh atau dipegang, mengurangi tekanan saat bergeser dan mencegah pembentukan blister, juga bahwa sidik jari lebih mampu meningkatkan cengkeraman saat menyentuh permukaan kasar dibanding kulit halus karena proyeksi tekanan pada permukaan dan memberikan bidang kontak yang lebih luas, hingga mampu memfasilitasi limpahan air seperti halnya telapak ban. Dr Roland Ennos mengatakan bahwa laboratorium saat ini masih menguji semua hipotesis tersebut, namun belum bisa menerbitkan hasil apa pun juga.
sumber:
Tentang Blog: Ada Tanya

0 Tanggapan untuk "Mengapa Manusia memiliki Sidik Jari?"
Post a Comment