Usianya memang sudah tak lagi muda. Lelaki tua ini pun sebenarnya bukanlah seorang penyelam profesional. Tapi semangat serta kegigihannya patut menjadi contoh betapa cinta itu sangat berharga.
Tiga tahun berlalu sudah sejak sebuah gempa berkekuatan 9.0 SR memporak-porandakan Prefektur Miyagi di Jepang beberapa waktu lalu dengan Tsunami yang diakibatkannya.
Tragedi yang terjadi pada 11 Maret 2011 silam itu membuat Yasuo Takamatsu, seorang pria berusia 57 tahun kehilangan istrinya. Hingga saat ini istrinya tak berhasil ditemukan bersama 2.636 orang lainnya yang juga dinyatakan hilang. Tapi Yasuo tak mau berputus asa. Ia selalu menyimpan secercah harapan untuk bisa menemukan jasad istrinya itu.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir bus ini akhirnya memutuskan untuk melakukan penyelaman yang sudah seringkali dilakukannya sejak istrinya dinyatakan hilang. Meski memang tak memiliki kemampuan khusus dalam melakukan penyelaman, tapi ia tetapi nekad melakukan penyelaman hanya untuk mencari jasad istri tercintanya di kedalaman laut.
Rasa lelah yang dirasakan memang sempat nyaris menghentikannya untuk melakukan penyelaman selanjutnya, lagi-lagi rasa cintanya yang besar membuatnya tetap bertahan untuk tetap menyelam.
"Dia adalah seoran istri yang baik", ujar Yasuo mengenai sosok istrinya. "Dia akan selalu berada di samping saya, secara fisik maupun mental. Saya merindukannya."
Ketika Tsunami itu terjadi, Yasuo memang sedang tak bersama istrinya. Hanya pesan teks terakhir yang masih diingatnya dari sang istri. Saat itu Yuko, demikian nama istri Yasuo, mengatakan bahwa ia ingin pulang ke rumah. Yasuo sendiri tak bisa membayangkan betapa ngerinya saat istrinya yang seorang pegawai bank itu terseret ombak setinggi 20 meter yang diakibatkan oleh Tsunami.
Beberapa minggu kemudian setelah Tsunami itu berlalu, seorang pegawai bank menemukan sebuah ponsel yang mirip dengan ponsel yang dimiliki Yuko semasa hidup. Dalam ponsel yang ternyata masih berfungsi itu terdapat pesan teks yang belum sempat terkirim bertuliskan "Tsunami besar".
Di tengah keputusasaan yang ditunjukkan orang Jepang lainnya dalam menemukan anggota keluarganya yang hilang akibat tersapu Tsunami, sepotong cinta yang mendalam masih terselip dalam hati Yasuo Takamatsu [baca: Ketika Cinta tak mampu Terhapus oleh Maut].
(sumber)
Tentang Blog: Ada Tanya
Artikel "Pencarian Cinta yang hilang di dasar Laut", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog Ada Tanya dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Ada Tanya sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Pencarian Cinta yang hilang di dasar Laut"
Post a Comment